Masih rendahnya tinkat pendidikan di Indonesia karena guru yang mengajar masih menggunakan cara tradisional, yakni hafalan sehingga siswa tidak bisa aktif.

Apalagi di era globalisasi saat ini seharusnya guru harus lebih aktif mencari informasi dan menguasai keterampilan yang lebih, sehingga pendidikan dapat memberikan rangsangan agar siswa menjadi pembelajaran yang aktif.

Hal itu disampaikan Direktur Tenaga Kependidikan Diknas, Surya Dharma dalam seminar Nasional di Aula Unnes, Semarang, kemaren. Pembicara lainnya Direktur Profesi Pendidik, Achmad Dasuki. “Pendidikan tidak hanya mengisi gelas kosong sebagai target memenuhi kewajiban pengajaran”.

Surya Dharma menambahkan, sampai saat ini siswa Indonesia, baik dalam hal membaca, matematika, ilmu pengetahuan dan pemecahan masalah, masih jauh dari standar internasional. untuk itu perlu peningkatan mutu pendidikan oleh pendidik dan tenaga pendidik melalui kompetensi baik melibatkan guru, kepala sekolah serta pengawas sekolah.

Untuk menjadi guru yang profesional, ungkap Surya, ada 4 komponen yang harus dilakukan seorang guru, antara lain:
1. Harus mempunyai basis pengetahuan.
2. Pedagogi.
3. Kepemimpinan.
4. Personal Attributes.

Pembicara lain, Achmad Dasuki, mengatakan, masalah sertifikasi guru untuk anggaran 2009 berjumlah Rp. 9,3 triliun. “Sertifikasi akan dimulai pada juli mendatang dengan kuota 50 ribu.
(Sumber: Jawa Pos, Senin, 6-4-09)